Saat ku buka jendela kaca yang memisahkan ku dari sapaan kenyataan pagi dan hangatnya mimpi, kurasakan bayu menerpa wajahku bersama sinar sang surya yang masih ramah menyapa..
gempita pujian bagi sang Pencipta harmoni ku saksikan dengan takjub dipimpin piawainya sang surya pagi..
sungguh nada-nada takpernah bisa lebih indah dari ini, goresan tangan para seniman darah dan dagingpun tak bisa menyaingi karya ilahi yang kusaksikan saat ini, saat Dia berbisik lewat lembayu betapa Dia mengasihiku dan Dia baru saja selesai menghitung ulang jumlah helai rambutku yang dimulainya saat aku melupakan Dia dalam lelah lelapku..
Sabtu, 30 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
:)
Posting Komentar